PREMIER LEAGUE MUSIM INI TERKAIT VIRUS CORONA





Mewabahnya virus corona menyebabkan kepanikan di seluruh dunia dalam beberapa pekan belakangan. Olahraga, terutama sepak bola, terkena imbasnya. Mayoritas liga di Eropa dihentikan, termasuk Premier League. Premier League 2019-2020 pada akhhirnya dihentikan sementara hingga setidaknya 4 April. Penangguhan ini bisa saja memanjang apabila situasi masih tak terkendali.


Hingga detik ini, tak cuma operator Premier League saja, semua liga masih mencoba menemukan formula terbaik mengenai kelanjutan liga. Buat Inggris, penghentian liga sebenarnya tidak terjadi pertama kali ini saja. Pada periode Perang Dunia II, Premier League juga akhirnya menghentikan total roda kompetisi. Ini membuktikan bahwa kejadian yang mengganggu jalannya liga bukan hal baru buat Premier League. Kini, solusi corona masih hangat diperdebatkan. Bola.com merangkum lima opsi terbaik terkait kelanjutan Premier League.


Situasi terbaik dan diimpikan oleh seluruh warga dunia adalah virus corona ini segera membaik. Dengan begitu, wacana melanjutkan kompetisi Premier League pada 4 April bisa terlaksana sebagaimana mestinya. Karena adanya jeda internasional pada akhir Maret ini, maka tiap tim hanya tidak bertanding sebanyak dua kali saja. Tentu ini bukan masalah yang begitu pelik buat Premier League. Solusi terbaiknya, dua 'laga tunda' itu dimainkan pada sela-sela pekan, dan adanya laga uji coba internasional bisa diminimalisasi sedemikian rupa.






Ini adalah solusi paling mudah dilakukan jika Premier League tidak bisa dimulai kembali pada 4 April mendatang. Tapi, ada banyak pertimbangan. Pertama, Liverpool masih memimpin sangat jauh dari peringkat kedua, Manchester City dan kemungkinan besar juara. Menghentikan liga begitu saja tentunya tidak adil, kecuali Liverpool sudah lebih dulu dipastikan juara. Kedua, soal Liga Champions. City yang sudah dilarang tampil di Liga Champions mungkin tak akan mempermasalahkan. Tapi bagaimana dengan tim-tim lain yang masih berpotensi?


Satu opsi terbaik lagi yang bisa diterapkan adalah dengan mendeklarasikan bahwa Premier League 2019-2020 berakhir dengan klasemen seada-adanya. Dengan begini, Liverpool akan juara, dan tiga tim terbawah bakal terdegradasi. Lagi-lagi, solusi ini tentu masih banyak celah kontroversinya. Sebab, Manchester City belum tentu menyerah mengejar poin yang sudah sangat jauh dari Liverpool, dan tim di luar zona Eropa juga masih sangat berpeluang. Hal yang sama berlaku juga di papan bawah. Setidaknya, ada 10 tim yang masih bisa tergelincir ke zona degradasi.